Rabu, 15 Mei 2013




Senin, 13 Mei 2013

Minggu, 12 Mei 2013

Pencerahan Untuk Suporter dan Penonton Sepakbola Tentang Kode Disiplin PSSI


Suporter adalah bagian penting dalam sepakbola nasional. Saking pentingnya, hampir semua peraturan organisasi PSSI banyak yang mengatur tentang suporter. Salah satunya adalah Peraturan Organisasi PSSI tentang Kode Disiplin PSSI.

Dalam salah satu pertimbangannya disebutkan bahwa penegakan disiplin adalah basis untuk meningkatkan kualitas persepakbolaan national. Dalam Pasal 1 Peraturan Organisasi PSSI tentang Kode Disiplin PSSI disebutkan bahwa Kode Disiplin PSSI ini ditetapkan dan diberlakukan dengan tujuan (i) mengatur dan menjelaskan jenis-jenis pelanggaran disiplin terhadap peraturan-peraturan yang dikeluarkan PSSI, (ii) menetapkan tindakan hukuman berupa sanksi agar peraturan disiplin ditegakkan sehingga pertandingan dan kompetisi berjalan disiplin sesuai dengan The Laws of the Game, berlangsung fair, menghibur dan bermartabat bagi kehidupan, (iii) pengaturan tentang organisasi, tugas, kewenangan, fungsi dan kewajiban badan-badan yang bertanggungjawab dalam membuat dan mengambil keputusan atas pelanggaran disiplin, serta (iv) prosedur dan tata cara yang harus diikuti oleh badan-badan tersebut serta para pihak yang terkait dengan pelanggaran disiplin.

Kemudian dalam Pasal 3 dijelaskan para pihak yang terikat dengan Peraturan Organisasi PSSI tentang Kode Disiplin PSSI diantaranya: a. Seluruh Pengurus PSSI baik di Pusat maupun di Daerah; b. Pengurus Klub; c. Klub; d. Ofisial; e. Pemain; f. Perangkat pertandingan; g. Agen pertandingan dan agen pemain berlisensi; h. Setiap orang yang memiliki otoritas dari PSSI, khususnya yang terkait dengan pertandingan, kompetisi atau kegiatan lainnya yang diselenggarakan oleh PSSI; i. Penonton; dan j. Suporter.

Dalam tulisan ini kita akan memfokuskan pada Penonton dan Suporter. Pada pasal 59 Peraturan Organisasi PSSI tentang Kode Disiplin PSSI menjelaskan tentang tingkah laku buruk melakukan tindakan rasis.

Ayat (1) Siapapun yang melakukan tindakan rasis berupa tingkahlaku buruk, diskriminatif atau meremehkan seseorang atau melecehkan seseorang dengan cara apapun dengan tujuan menyerang atau menjatuhkan nama baik orang tersebut yang terkait dengan pertandingan, warna kulit, bahasa, agama atau suku bangsa atau melakukan tindakan rasisme lainnya dengan cara apapun, dijatuhi hukuman sebagai berikut: apabila pelaku tindakan rasis tersebut adalah pemain, maka hukumannya adalah sanksi larangan ikut serta dalam pertandingan paling tidak 5 (lima) kali di setiap jenjang pertandingan; apabila pelaku tindakan rasis tersebut adalah suporter atau pendukung klub, maka hukumannya adalah sanksi larangan memasuki stadion sekurang- kurangnya 6 (enam) bulan bagi suporter atau pendukung klub tersebut dan sanksi denda sedikitnya Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) yang ditanggung oleh klubnya; apabila pelaku tindakan rasis tersebut adalah ofisial klub, maka hukumannya adalah sanksi denda paling sedikit Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).

Ayat (2) Apabila penonton memasang bendera dengan tulisan slogan berbau rasis, atau terbukti bersalah melakukan tindakan rasisme lainnya dan atau bersikap melecehkan atau merendahkan orang lain dengan cara apapun pada saat pertandingan berlangsung, Komisi Disiplin PSSI dan atau Komisi Banding PSSI memberikan hukuman berupa sanksi denda sedikitnya Rp. 300.000.0000 (tiga ratus juta rupiah) kepada organisasi sepakbola atau klub yang didukung si pelaku dan diberikan hukuman lainnya berupa sanksi bermain tanpa penonton di pertandingan resmi selanjutnya. Apabila penonton tersebut tidak dapat diketahui asal klubnya, maka organisasi sepakbola atau klub tuan rumahlah yang akan dijatuhi hukuman tersebut.

Ayat (3) Setiap PENONTON yang dinyatakan bersalah melakukan tindakan sebagaimana dimaksud Pasal 59 ayat (1) dan Pasal 59 ayat (2) Kode Disiplin PSSI ini dikenakan hukuman berupa sanksi tidak diijinkan memasuki stadion manapun selama masa 2 (dua) tahun.

Ayat (4) Setiap pemain, ofisial suatu klub atau organisasi sepakbola atau PENONTON melakukan tindakan rasis apapun atau tindakan melecehkan atau merendahkan apapun caranya sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 59 ayat (1) dan Pasal 59 ayat (2) Kode Disiplin PSSI ini, maka klub tersebut dijatuhi hukuman berupa sanksi pengurangan nilai klubnya secara otomatis 3 (tiga) poin, apabila tindakan rasisme tersebut dilakukan pertama sekali. Dalam kasus tindakan rasisme yang kedua, klub tersebut dijatuhi hukuman dengan sanksi pengurangan nilai 6 (enam) poin, dan untuk tindakan rasisme yang berikutnya, maka klub tersebut dijatuhi hukuman berupa sanksi diturunkan peringkatnya ke divisi di bawahnya. Dalam kasus dimana dalam pertandingan itu klub yang melakukan tindakan rasis itu tidak mendapatkan nilai, maka klub tersebut dijatuhi hukuman berupa sanksi didiskualifikasi dari kompetisi atau pertandingan itu.

Jadi seandainya para suporter dan penonton paham dan mengerti adanya Peraturan Organisasi PSSI tentang Kode Disiplin PSSI yang didalamnya mengatur tentang hukuman terhadap supporter dan penonton, tentu kita tidak akan pernah mendengar nyanyian rasis dan ejekan antar supporter yang akhirnya berujung pada kerusuhan dan kematian.

Semoga tulisan ini mampu memberikan pencerahan kepada semua penonton dan supporter di seluruh penjuru dunia, khusus nya Pekanbaru-Indonesia

Mendukung PSPS PEKANBARU merupakan suatu kehormatan.


Menjadi arwah pemain ke 12 sepenuhnya terpatri di hati. Slalu berdiri, bernyanyi kami berteriak hanya demi PSPS PEKANBARU karna semangat di stadion memaknai PSPS PEKANBARU adalah harga diri kami. Sangat bangga kami bisa mendukung PSPS PEKANBARU.

Di setiap manisnya kemenangan, hasil imbang bahkan PAHITNYA KEKALAHAN SORE INIPUN, yakinlah kami akan slalu ada dibelakangmu, mendukungmu. Bagaimanapun juga, apapun hasilnya PSPS PEKANBARU tetap sebuah kebanggaan.

Ayo PSPS PEKANBARU kita berjuang bersama-sama. Jika di sana sekarang banyak yang menghujatmu lihatlah kami di sini yang akan terus ada mendukungmu. SELALU !

Kami hanya Supporter. Kami hanya kumpulan orang yang mencintaimu sampai nanti, bahkan mungkin sampai mata ini tertutup untuk selamanya . . . . .

I LOVE U PSPS PEKANBARU.

CURVA NORD 1955 PEKANBARU




CIRI KHAS CURVA NORD 1955 PEKANBARU


salah satu ciri khas Curva Nord 1955 dalam memberikan dukungan bagi PSPS PEKANBARU adalah selalu mengenakan kaos berwarna hitam dan memberlakukan wajib bersepatu ketika menyaksikan PSPS bertanding. Keringat pemain yang berlari-lari sepanjang 2x 45 menit di lapangan harus diapresiasi dengan sopan dan bergaya layak nya pergi ke mall. Caranya adalah dengan berpenampilan pantas ketika menyaksikan PSPS berlaga. Curva Nord 1955 berdiri dan bernyanyi selama 2 x 45 menit tanpa henti.

Bagi kami mendukung PSPS adalah suatu keharusan demi menjaga marwah Pekanbaru. dan rasa cinta yang besar bagi tim kesayangan kita tidak harus ditunjukkan dengan intimidasi berlebihan bagi tim lawan seperti nyanyian rasis, apalagi anarkisme. Curva Nord 1955 tidak mengenal koalisi-koalisi-an. Siapapun supporter sepakbola, asal tidak membuat ulah adalah teman.


APA ITU SUPORTER SEJATI???

“Sepakbola tanpa Suporter ibarat Pempek tanpa Cuka. Gak enak. Makanya banyak pihak mengibaratkan supporter itu ibarat pemain kedua belas bagi suatu klub sepakbola, selain tentunya juga menjadi sumber pendapatan. Terlebih di era ketika sepakbola sudah mejadi kekuatan ekonomi, maka peran supporter menjadi sesuatu yang fital bagi keberhasilan suatu klub.

“Penonton’ dan ‘suporter’ memiliki makna yang berbeda, terlebih lagi apabila kata tersebut digunakan dalam persepakbolaan. Penonton adalah orang yang melihat atau menyaksikan pertandingan sepakbola, sehingga bersifat pasif, bangga saat Berjaya dan menghina saat kalah, bahagia saat diaatas lalu pergi saat jatuh kembali. Sementara itu suporter adalah orang yang memberikan dukungan, sehinga bersifat aktif. Di lingkungan sepakbola, suporter erat kaitannya dengan dukungan yang dilandasi oleh perasaan cinta dan fanatisme terhadap tim.


“Suksesnya dunia kulit bundar itu tidak lepas dari peranan para supporter fanatiknya yang sangat antusias ingin menyaksikan tim kebanggaanya bermain di lapangan hijau. Kalah ataupun menang tetap mencintai dan membanggakan Tim kesayangannya. Jadilah Suporter Sejati jangan hanya jadi Penonton yang hanya bisa berkomentar sesuka hati tanpa memberi dukungan dari hati.