Rabu, 29 Januari 2014

MENTIMUN BUNGKUK

pernahkah para militan kota pekanbaru mengenal istilah ini. istilah "mentimun bungkuk" ini kita sadur dari istilah melayu tempo dulu, yang bermakna (ketimun yg afkir, rusak, tumbuh tidak sempurna). Para petani yang menanam mentimun/ketimun pastilah mau ketimun yg ditanamnya itu bagus dan berkualitas, dengan harapan bisa di jual di pasaran, tetapi tetap juga ada mentimun atau ketimun yang tidak berkualitas. entah karna kurang di siram, atau kurang di pupuk, nah mentimun bungkuk ini tetaplah juga di masukkan di dalam karung, tapi tidak di hitung, dengan kata lain bonus, atau bahasa lainnya kadang di buang kadang bermanfaat saat di butuhkan. para militan kota pekanbaru. mari kita mengambil hikmah dari istilah ini ke dalam kehidupan kita berorganisasi, dan berkomunitas. dalam kita berkomunitas tak jarang kita temui hal hal seperti ini. banyak dari kita yang menempatkan diri kita sebagai MENTIMUN BUNGKUK, atau di tempatkan sebagai MENTIMUN BUNGKUK. dan lama kelamaan, berujung dengan rasa malu, minder, malas untuk kembali berkumpul dan beraksi bersama, sehingga tidak memberikan kontribusi kepada komunitas alias PASIF. dan tak jarang komunitas pecah, vakum, di sebabkan si MENTIMUN BUNGKUK, hal hal seperti inilah yang harus kita sikapi, agar komunitas atau organisasi bisa terus exis. berikut ini tanda-tanda MENTIMUN BUNGKUK dalam komunitas :

-     mengkedepankan kepentingan sendiri ketimbang kemajuan komunitas.
-     merasa diri paling hebat ketimbang yang lain.
-     merasa paling berjasa dalam membesarkan komunitas.
-     ingin di mengerti tapi tak mengerti kepada yang lain.
-     merasa pintar tapi tak pintar merasa, dll

Jika kita ingin besar dan membesarkan komunitas mari kita minimalisir hal tersebut di atas. dengan cara INTROPEKSI DIRI. hal yang lumrah (manusiawi) selalu menilai nilai orang lain, tapi kadangkala lupa menilai diri sendiri. menilai loyalitas orang lain, dan merasa paling loyal dari yang lain. para militan pekanbaru. jangan pernah membatasi diri anda dengan menunjukkan andalah yang paling loyal, paling berjasa, paling banyak berjuang. tapi ketahuilah semua kemajuan dalam berkomunitas adalah perjuangan bersama. jagalah persaudaraan dan kebersamaan ini, seperti BANGUNAN. Saling menguatkan antara satu dengan lainnya. coba kita lihat bangunan, berdiri kokoh saling menguatkan satu sama lain, andai kata tiang berkata, aku sudah lelah menyangga atap, dan tiang pun ingin cuti maka atap pun akan rubuh, begitu juga andai pondasi cemburu, iri, dengki dengan lantai yang berkeramik, lantai keramik yang selalu di sanjung apa bila ada yang bertamu kedalam gedung. kita misalkan saja "wah lantai keramiknya bagus ya! atau cantik kali keramiknya, truz kalau pondasi cemburu. dan berkata. aku yang menyangga ini kau yang di puji. kalau begini aku jenuh jadi pondasi, aku mau cuti saja, yg terjadi bangunan juga akan rubuh. para miltan kota pekanbaru. apabila kita suka menilai nilai orang lain maka luruskan niat di hati kita agar penilaian kita terhadap orang lain tidak salah. dan marilah kita menempatkan orang orang yang bernaung dalam komunitas ini berfungsi.

Dan jangan pernah menganggap dan membanggakan diri sendiri. jadikan kritikan adalah motivasi, dan berbahasa santunlah dalam memberi kritikan.

Para militan kota pekanbaru. janganlah anda menempatkan diri sebagai MENTIMUN BUNGKUK. Dan jangan pula anda menempatkan yg lain sebagai mentimun bungkuk.

Bangkitlah..!!!! masa masa itu akan datang.
Bangkitlah kawan di saat yang lain tertidur.
Berjalanlah kawan di saat yang lain sudah bangkit.
Berlarilah kawan di saat yang lain sedang berjalan.
Dan terbanglah kawan di saat yang lain sedang berlari.
Dan ketahuilah kawan di saat yang lain berusaha untuk terbang maka kita telah sampai ke PUNCAK.

jangan berkata paling loyal kalau cuma memberikan loyalitas sesaat..!!!
jangan berkata pendahulu kalau cuma setengah jalan..!!!
berkatalah loyalitasku tuk sekarang dan selamanya..!!!

(@I.N.P.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar